BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

I Penghuni Tegar I

Thursday, September 29



“Cinta itu buta dan boleh membutakan".

Bahawasanya kadang-kadang akal dan perasaan bercampur aduk tak tentu arah.
Bahawa saya juga bukan manusia luar biasa.
Bahawa saya juga tidak bisa berlagak pandai sepanjang waktu, setiap hari.

Bahawa saya juga punya kebodohan yang kadang-kadang susah untuk diterima dek akal.
Bahawa dengan segala kekurangan yang ada, saya cuma berani mencintai dia dalam diam.
Bahawa saya bersedia membayar harga dari mencintai seseorang.

Bahawa saya bersedia menanggung rasa sakit yang luar biasa.
Bahawa saya mampu untuk tetap hidup meski rasa perih terus menjalar.

Bahawa saya masih memiliki rasa takut akan kehilangan dalam hidup. Jadi saya biarkan  saja perasaan cinta itu tumbuh mekar tanpa dia mengetahuinya…



"Dan sehingga saat ini saya masih tak mampu membuka pintu hati untuk orang lain kerana saya mencintai dia yang tidak sedar akan hakikat saya mencintainya dalam diam.” 




Bila belum bersedia melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam...


Karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya...
Kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang,
Kau tak mau merosak kesucian dan penjagaan hatinya...

Karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu...

Menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu...
Karena diammu bukti kesetiaanmu padanya...

Karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt pilihkan untukmu...

Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali??
Yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan...
Tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah...

Karena dalam diammu tersimpan kekuatan, kekuatan harapan...
Hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata...

Bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap pada-Nya??



Dan jika memang ‘Cinta Dalam Diam mu’ itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam...

Jika dia memang bukan milikmu, melalui waktu Allah akan menghapus ‘Cinta Dalam Diammu’ itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat...

Biarkan ’Cinta Dalam Diammu’ itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahsia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu...

Cintailah ia dalam diam, dari kejauhan, dengan kesederhanaan dan keikhlasan…

Ketika cinta kini hadir tidaklah untuk Yang Maha Mengetahui saat secercah rasa tidak lagi tercipta untuk Yang Maha Pencipta izinkanlah hati bertanya untuk siapa ia muncul dengan tiba-tibaMungkinkah dengan redha-Nya atau hanya mengundang murka-Nya…




Jika benar cinta itu karena Allah maka biarkanlah ia mengalir mengikuti aliran Allah karena hakikatnya ia berhulu dari Allah maka ia pun berhilir hanya kepada Allah...

"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah .” (QS. Adz Dzariyat:49)

"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. ” (QS. An Nuur: 32)

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." (QS. Ar-Ruum:21)

Tapi jika memang kelemahan masih nyata dipelupuk mata maka bersabarlah…berdo’alah… berpuasalah…

"Wahai kaum pemuda, siapa saja diantara kamu yang sudah sanggup untuk menikah, maka menikahlah, sesungguhnya menikah itu memelihara mata, dan memelihara kemaluan, maka bila diantara kamu belum sanggup untuk menikah, berpuasalah, karena sesungguhnya puasa tersebut sebagai penahannya ”(Hadist)

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al Israa’ :32)

Cukup cintai ia dalam diam…
Bukan karena membenci hadirnya tapi menjaga kesuciannya bukan kerana menghindari dunia. Tapi meraih syurga Nya bukan karena lemah untuk menghadapinya tapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup..

Cukup cintai ia dari kejauhan…
karena hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari cobaan karena hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan karena hadirmu mungkin saja akan membawa kenelangsaan hati-hati yang terjaga…

Cukup cintai ia dengan kesederhanaan…
memupuknya hanya akan menambah penderitaan menumbuhkan harapan hanya akan mengundang kekecewaan mengharapkan balasan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan…

Maka cintailah ia dengan keikhlasan…
karena tentu kisah Fatimah dan Ali bin Abi Thalib diingini oleh hati. Tapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi..?

“…boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. ” (QS. AlBaqarah:216)

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)” (QS.An Nuur:26)

“Cukup cintai ia dalam diam dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan kerana tiada yang tahu rencana Tuhan. Mungkin saja rasa ini ujian yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan kerana hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikan. Serahkankan rasa yang tiada sanggup dijadikan halal itu pada Yang Memberi dan Memilikinya biarkan ia yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya.





“Cinta dan Rasa Ingin Memiliki itu berbeza…”

"Jika namamu yg ditulis di Luh Mahfuz untuk diriku,
nescaya rasa cinta itu akan ALLAH tanamkan dlm diri kita.
Tugas pertamaku bukan mencari dirimu tetapi mensolehahkan diriku."

"Sukar untuk mencari soleh dirimu andai solehahku tidak setanding dgn kesolehahan mu. Janji ALLAH pastiku pegang dalam misi mencari diri ‘Lelaki yg baik untuk wanita yg baik"


Ya Allah...
Seandainya rindu ini suci maka kuatkanlah...
Seandainya ukhuwah ini kudus maka panjangkanlah...
Seandainya luka ini berhikmah maka biarlah...
Seandainya ingatan ini berfaedah maka teruskanlah…





0 Comments:

Post a Comment



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...